(Ternyata) Jalan Masih Panjang

(Ternyata) Jalan Masih Panjang

Daftar Isi
Aku kembali! Setelah berkutat dengan kegilaan 30 hari di kampung orang bersama orang-orang 'aneh' dari belahan planet lain. Kebersamaan singkat yang terbina mudah-mudahan bukan hanya dipandang sekedar pelarian dan pelepas penat atas apa yang terjadi pada rutinitas kampus yang begitu menjejal raga, jiwa dan segala komponen-komponen yang terkandung di dalamnya. Semoga apa yang telah kita lewati bersama menjadi pondasi untuk kebersamaan-kebersamaan selanjutnya.

Hari ini, aku telah berada kembali pada arus kehidupan normalku, kembali pada pusat kosmis kehidupanku, kembali pada titik edar rotasiku, kembali pada pusat dari segala tujuanku, kembali kepadakampus tercintaku. Agaknya kepulangangku kali ini sedikit berbeda daripada sebelumnya-sebelumnya. Ini mungkin bisa menjadi tahun-tahun terakhirku berada disini. Ya, aku telah tiba pada titik ini. Titik yang telah kujejaki maju beberapa langkah sejak pertama kali berpijak disini.

Terbangun dan tersadar akan tugas yang mesti dilalui pada tahapan ini, membuatku terhenyak. Ah, aku sudah pada posisi ini. Lantas akan kemana langkah kaki ini membawaku?

Disatu sisi aku masih ingin berada disini, bercengkrama dan bergumul dengan setiap inchi kebersamaan yang selalu menemani langkahku. Namun disisi lain juga harus ku sadari ada harapan dari orang-orang yang selalu mendoakanku dan menanti kepulanganku sambil berharap aku membawa beserta gelar dibelakang namaku.

Segudang tugas bisa saja munumpuk di depan. Berpuluh-puluh kerikil tajam bisa saja menghalangi jalanku disana. Kusadari, ternyata jalanku masih panjang....

Open Comment
Close Comment

Post a Comment