Sial di Bioskop

Sial di Bioskop

Daftar Isi

Tahun 2014 akhirnya saya tutup dengan menonton film The Hobbit 3. Bagi saya, menonton film di bioskop merupakan hal keren yang bisa dilakukan sebagai penanda akhir tahun. Setidaknya hal ini mampu dirasakan kalau frekuensi kunjunganmu ke bioskop dalam setahun bisa dihitung dengan sebelah tangan.

Tapi itu dari aktivitasnya. Lain cerita dengan isi filmnya. Seperti nasehat yang biasa disabdakan oleh para moviefreak, film franchise biasanya tricky. Menonton seri 1 atau 2 mungkin masih bagus. Tapi pas seri ke 3 biasa jatuhnya amburadul. Jangan kaget, kamu tidak sendirian menghadapi problem seperti ini. Inilah yang dinamakan sesat pikir. Semuanya bermula dari kepercayaan yang berlebih pada runutan film sebelumnya yang mampu menghibur.

Kondisi inilah yang terjadi kalau kau memutuskan untuk mencoba menonton seri ketiga dari perjalanan Bilbo Baggins & friends ini. Bagi kau yang mengamini bahwa menonton film itu lebih dari sekedar pengisi waktu luang, pengalaman-pengalaman seperti inilah yang bisa membuatmu trauma ke bioskop tanpa guidance. Jangan pertaruhkan uang 30.000 mu dengan membeli kucing dalam karung. Selalu luangkan untuk membaca blog review yang bertebaran di internet. Atau kalau kau malas membaca, minimal percayalah pada rating Imdb.

Saya sudah berkali-kali kecewa dengan film yang saya tonton di bioskop. Entahlah, mungkin karena memang film-film yang naik layar di bioskop saat ini hanyalah kumpulan film 'kriuk-kriuk' ataukah cuma saya saja yang selalu sial memilih film?

Open Comment
Close Comment

Post a Comment