Daftar Isi
Tapi sekarang telah berubah. Saya sadari, saya masih kurang bisa berfikir dan menganalisa gejala-gejala alam semesta dan segala problematikanya secara bebas nilai dan bijaksana. Sementara pengertian dari bebas nilai dan bijaksana saja saya tidak paham, bagaimana mau mengimplementasikan? Mungkin seperti Ibu kos yang selalu ramah walaupun saya terkadang lupa (atau pura-pura lupa) membayar uang kos tiap awal bulan? Itu kayaknya diistilahkan sebagai baik hati, saya pikir. Atau tenggang rasa? Bisa jadi. Atau apalah, terserah kamu.
Oleh karena itu, saya kemudian megurungkan niat. saya ingin menjadi Imam masjid saja.
Post a Comment