Untuk yang bakar kembang api tadi malam

Untuk yang bakar kembang api tadi malam

Daftar Isi
Setiap aktivitas dalam hidup memerlukan momen. Atau dalam kata lain, hidup adalah serangkaian momen-momen yang dikonstruksi dalam urutan waktu secara linear.

Beda lagi dengan momentum. Menurut KBBI, definisi momentum adalah saat yang tepat. Oleh karena itu, sudah tepat apabila dikatakan bahwa setiap aktivitas ada momentumnya masing-masing. Seperti shalat di lapangan bola atau di pelataran pasar, hanya akan elok dan pantas apabila dilakukan pada hari raya Idul fitri dan Idul adha. Diluar kedua hari tersebut, kemungkinan besar kau akan diseret Pol-PP. Mungkin dibawa ke tempat ruqiyah.

Begitu pula perayaan malam tahun baru yang penuh dengan keributan banal plus senandung centil penyanyi Pantura yang keluar dari tumpukan megaloudspeaker. Kegilaan itu hanya bisa dimaklumi bila dilakukan pada tanggal 31 Desember-1 Januari. Diluar dari malam itu, semoga kau dijerat pasal 503 KUHP. Tetanggamu masih manusia. Kecuali kalau kau tinggal di Arktik sama beruang kutub. Mungkin ceritanya akan lain.

Untuk keributan malam tahun baru, sebenarnya tidak ada masalah dengan itu semua. Kita maklumi. Dalam studi semiotika pun sudah diterangkan, setiap penanda (signifier) memerlukan petanda (signified) untuk memberikan makna (signification). Jadi misalnya, tanggal 1 Januari dikatakan sebagai penanda awal tahun, maka oleh manusia yang merayakannya butuh sebuah petanda. Petanda itulah yang kemudian termanifestasikan dalam bentuk bunyi terompet, lantunan zikir, dentuman kembang api atau raungan knalpot brong yang segede gaban itu.


Ini knalpot atau ember?

Tapi semua hal itu tidak serta merta bisa dilakukan secara bebas dan liar, tetap ada aturan tak tertulis yang mengikatnya berupa konsensus sosial dalam koridor momentum. Oleh sebab itu, segala macam petanda malam tahun baru itu hanya masuk akal apabila dilakukan pada malam tahun baru saja. Selepas itu, nothing. Tidak ada makna yang bisa dikonstruksi.

Jadi, saya akan menyalahkan setiap orang yang sampai tadi malam (4 januari) masih semangat-semangatnya bakar kembang api. Itu benar-benar tidak masuk akal. Ko mabok kah?
Open Comment
Close Comment

Post a Comment