Jalan Pikiran Pemuda-Pemudi Itu
Kemarin, seperti biasa saat-saat menjelang waktu maghrib merupakan saat pulang kembali ke rumah. lagipula hujan itu belum terlalu mengganggu untuk meng-kuyupkan tubuh ini. lagipula gedung ini sudah terlampau terlambat ditinggalkan pada jam-jam seperti ini. lagipula bilik-bilik ruangan dan lorong-lorong telah menjadi kosong sejak beberapa jam dibelakang, mengingat itulah jam pulang orang-orang yang mengabdikan hidupnya disini.
Kemarin, tidak seperti biasa saya melihat sepasang pemuda-pemudi berteduh di tempat parkir motor. mungkin mereka sama seperti kondisiku, terjebak hujan dan berupaya mencari tempat berlindung. dan merujuk pada insting maupun pengalaman sebelumnya, rasanya tempat ini merupakan satu-satunya tempat yang repsentatif sebagai alternatif tempat berteduh dalam radius 50 meter.
Kemarin, tidak seperti biasanya saya melihat sebuah tontonan yang sangat tidak pantas, tanpa rasa malu pada orang lain ataupun takut pada Sang Maha Melihat, yang kemudian disajikan oleh sepasang manusia itu. kasihan, rupanya dunia ini sudah terlalu sempit untuk mencari tempat pelampiasan nafsu hewaniah bertopeng cinta yang membuncah pada ubun-ubun mereka.
Post a Comment for "Jalan Pikiran Pemuda-Pemudi Itu"
Post a Comment