6 Tips Diet Yang Benar untuk Anak Sekolah yang Kegemukan

6 Tips Diet Yang Benar untuk Anak Sekolah yang Kegemukan

Daftar Isi

Penerapan Diet pada Anak-anak

Diet khusus untuk anak-anak saat ini sudah menjadi sebuah isu sekaligus bahan pembicaraan paling populer, seiring dengan meningkatnya kesadaran para orangtua akan pentingnya kesehatan dan pola makan yang sehat bagi buah hatinya. Sebagian besar dari para orangtua ini cenderung memberikan diet pada anaknya hanya untuk satu motif atau tujuan yang sama, yaitu untuk menurunkan berat badan demi mendapatkan berat badan ideal bagi sang anak.

Menerapkan program diet pada anak-anak tak dapat disamakan dengan program untuk orang dewasa. Diet pada anak-anak harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena anak-anak berada dalam masa pertumbuhan yang tentu saja banyak membutuhkan asupan gizi yang cukup. Bile tidak hatihati diet justru bisa menghambat perkembangannya, baik dalam perkembangan fisik, perkembangan kognitif maupun perkembangan kepribadian dan sosialnya.

Diet pada anak bisa saja dengan mengurangi porsi makannya. Jika porsi dikurangi, maka kebutuhan nutrisi anak harus tetap dilengkapi sebab dalam masa pertumbuhan, anak membutuhkan banyak asupan kalori, vitamin, dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh.

Melakukan diet berarti membatasi dengan cermat konsumsi kalori atau jenis makanan tertentu sehingga dalam satu hari sesuai Angka Kecukupan Gizi 2004, seorang anak usia 6-12 tahun mendapatkan kalori antara 1.550 sampai 2.550 kkal. Selama dilakukan secara proporsional dengan memerhatikan kriteria pola gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh anak, diet bisa membuat kelebihan berat badan anak berkurang namun tubuh tetap sehat.

Pada praktiknya, diet pada anak dapat dilakukan dengan cara:

  1. Membatasi porsi makannya, dengan mengurangi 1/4 atau 1/3 dari kebiasaan sehari-hari. Orangtua juga harus mengawasi dan mengurangi kebiasaan ngemilnya.
  2. Karbohidrat (makanan pokok) tetap harus ada, sementara protein dipilih dalam jumlah yang cukup dan dengan kandungan lemak yang jauh lebih rendah. Misalnya, pilihlah daging tanpa lemak atau ayam tanpa kulit. 
  3. Hindari memasak dengan cara menggoreng, kuah santan, dan terlalu banyak gula. 
  4. Susu tetap diberikan, namun pilih susu rendah lemak (low atau non-fat).
  5. Perbanyak pemberian sayur dan buah-buahan segar yang banyak mengandung air, seperti jeruk, apel, pir, kiwi, dan lain-lain
  6. Disempurnakan dengan porsi aktivitas olahraga yang makin diperbanyak dan dilakukan secara rutin.

Diet yang Benar Itu Seperti Apa?

1. Mengurangi kadar kalori, bukan menyingkirkannya.

Kebanyakan orang mengartikan diet dengan menyingkirkan kalori, yaitu tidak makan number karbohidrat dan lemak. Ini tents salah karena kalori sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama untuk sel-sel otak. Kadar kalori, terutama untuk sel-sel otak. Kadar kalori, terutama karbohidrat dan lemak memang harus dibatasi tetapi tidak untuk disingkirkan.

2. Dilakukan secara bertahap

Diet dengan membatasi porsi atau kadar bahan makanan tersebut memang harus dilakukan secara bertahap lantaran tubuh butch adaptasi. Kalau tidak justru akan membuat tubuh menjadi sakit dan menderita kurang gizi.

3. Diimbangi dengan olahraga yang cukup

Diet yang imbang juga harus disertai dengan rutin berolahraga. Lakukan olahraga selama 30-60 menit minimal dua hingga tiga kali seminggu. Dengan berolahraga, kebugaran tubuh tetap terjaga sekalipun sedang melakukan diet.

4. Banyak mengonsumsi makanan yang seimbang dan variatif.

Ketika menjalankan diet, tubuh harus banyak mengonsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan. Selain itu, asupan makanan harus sesuai dengan angka kecukupan dan kebutuhan gizi dengan mempertimbangkan aktivitas yang dilakukan.

Apa Efek dari Diet yang Salah pada Anak-anak?

  • Anak-anak yang berdiet dengan mengurangi jumlah konsumsi makanan dari yang seharusnya dan tidak variatif dalam menu justru akan berdampak buruk pada status gizi dan kesehatan anak-anak, seperti pertumbuhan anak akan terganggu, gangguan pencernaan dan reproduksi.
  • Anak-anak dengan pola diet yang salah akan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di pembuluh darah yang bisa memicu timbulnya penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, hipertensi, dan penyakit jantung. Lemak yang menumpuk juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke. Sedangkan anak-anak yang malas makan bisa terkena penyakit gastritis atau tukak lambung.

Open Comment
Close Comment

Post a Comment