Berceritalah Dalam Bahasa Wolio - LA NDOKENDOKE TE LA KOLOKOLOPUA

Berceritalah Dalam Bahasa Wolio - LA NDOKENDOKE TE LA KOLOKOLOPUA

Daftar Isi

Penulisan cerita ini ditujukan kepada generasi muda Buton, semoga kelak dapat mengisi kekosongan mereka untuk bercerita keapada anak-anaknya.

***

O Sii Tulatulana La Ndokendoke te La Kolokolopua

(Kisah Si Monyet dan Si Kura-kura)


Daangia saangu wakutuu akowao maranca.

(Pada suatu hari turunlah hujan deras)

Wakutuu incia sumai akomawamo o uwe.

(Pada waktu bersamaan terjadi pula banjir)

Apogaumo La Ndokendoke te La Kolokolopua beasapo apentaa rampe itauna mawa.

(Bersepakatlah Si Monyet dan Si Kura-kura untuk turun ke kali, menunggu benda apa saja yang dihanyutkan oleh banjir)

Akawa i uwe, asiwulumo loka sapuu.

(Sampai di kali, nampaklah sebuah batang pisang yang terapung-apung dibawa banjir)


Lausaka aalea manga, kasiimpo apotumpoa beapombulaia.

(Diambilnya batang pisang itu, lalu dibagi untuk ditanam)

Maka o La Ndokendoke mokenina kapooli.

(Karena Si Monyet yang punya tenaga, dialah yang memotong)

Aalamo lolona, roonamo alentua beamadeiaka akobake.

(Si Monyet lalu mengambil bagian ujung pisang, karena ia memperkirakan bagian itulah yang lekas berbuah)

Kawa o La Kolokolopua aalamo ipilina, aalamo puluna.

(Sementara Si Kura-kura diberikan pangkal pisang)

Alausaka manga apombulaia o lokana sumai.

(Kemudian keduanya menanam pisang tersebut)

Saeona amaimo La Ndoke-ndoke agoraaka La Kolokolopua aabakia ara pia takemo tawana loka ipombulana sumai.

(Tiap-tiap hari Si Monyet mendatangi Si Kura-kura menanyakan sudah berapa lembar daun pisang yang ditanamnya)


Alawanimo La Kolokolopua kooni: "Satakemo.

(Dijawab oleh Kura-kura: "Satu lembarmi")

Ko ingkoo, Ndokendoke, pia takemo?"

("Kalau kamu Monyet, berapa lembarmi?", kata Kura-kura)

"Atuwu, atuwu, ambaleu-leu. Atuwu, atuwu, ambaleu-leu".

("Tumbuh tumbuh layu. Tumbuh tumbuh layu", kata Monyet)

Saeo saeo tuamo itu apogoraaka manga, pokawaaka amate o lokana La Ndokendoke.

(Demikianlah tiap hari mereka saling bertanya, hingga pada akhirnya tanaman pisang Si Monyet mati)

Incia o lokana La Kolokolopua akobakemo.

(Sedangkan pisang Si Kura-kura sudah mulai berbuah)


Kawa amasasamo, La Kolokolopua beakompasimea o lokana sumai.

(Tidak berapa lama, pisang Si Kura-kura sudah masak dan ia ingin memanjatnya)

Maka inda apooli.

(tetapi ia tidak dapat memanjat)

Alingkamo akemba La Ndokendoke bemokompasia.

(Dipanggilnya Si Monyet untuk meminta bantuan supaya memanjat pisangnya)

Sakawana La Ndokendoke akompamo, kasiimpo apomakande bari-baria loka masasa sumai.

(Maka memanjatlah Si Monyet. Sampai di atas, mulailah ia ambil buah pisang itu lalu dikupasnya dan makanlah ia dengan lahapnya)

Agoramo La Kolokolopua: "Taburakaakaakupo sagaa te iaku, Ndokendoke!"

(Berkatalah Si Kura-kura, "jatuhkan juga saya pisang itu, Monyet".)


Maka o La Ndokendoke inda ataburakaakea.

(Namun Si Monyet tidak juga memberi pisang tersebut ke Kura-kura)

So ataburaka kulina, o antona apadea akandea.

(Si Monyet hanya menjatuhkan kulit pisangnya saja, sementara buah pisangnya ia makan habis)

So alawani: "Bolipo ingkoo. Kupenangku-penangkuapea".

(Si Monyet hanya menjawab, "Nantilah engkau, saya dulu yang makan")

Pokawaaka amapupu o bakena loka sumai.

(Hingga akhirnya habislah buah pisang tersebut)


Sabutuna La Kolokolopua kakeakeamo incana.

(Timbullah kejengkelan pada Si Kura-kura)

Alingkamo atada ampa, kasiimpo atumbulakea i saripina puuna loka sumai ataaia i korumpuana.

(Pergilah ia meruncingkan bambu, lalu ditancapkannya di dekat pohon pisangnya pada bagian yang ada rumputnya)

Kasiimpo apaumba La Ndokendoke kooni: "Ande usabu, Ndokendoke, boli usabu i madete-detena, sabu i marumpu-rumpuna!"

(Berkatalah ia pada Si Monyet, "Monyet, kalau engkau mau turun, janganlah kau melompat pada tempat yang bersih ini. Melompatah engkau di tempat yang ada rumputnya)

"Roonamo ande usabu i madete-detena, beaworako mantoana lakina lipu".

(Karena bila engkau melompat di tempat yang bersih ini, kau akan digong-gong oleh anjingnya Raja negeri ini)

Samapupuna o loka masasa sumai akandea La Ndokendoke, asabumo i weta marumpu-rumpuna, lausaka akana i ampa itaana La Kolokolopua.

(Sesudah habis dimakannya semua pisang, Si Monyet melompat turun di tempat yang ditunjukkan oleh Si Kura-kura. Dan apa yang terjadi? Ranjau bambu yang dipasang Kura-kura tepat kena perut Si Monyet)


Sampe amate La Ndokendoke.

(Maka matilah Si Monnyet)

Sakamatana incia sumai La Kolokolopua aalamo mbalo, kasiimpo ataanakaaka raana La Ndokendoke, kasiimpo alingka aaso.

(Si Kura-kura lalu cepat-cepat mengambil bambu, lalu menadah darah Si Monyet yang mengalir deras. Sesudahnya dipikulnya bambu itu sambil berjalan dann bernyayi-nyanyi menawarkan jualannya)

"Inda uali, inda uali o gola, yeye?!"

(Ayo beli! ayo beli gula ini!)


Sarangona o lakina lipu atumpumo mia bemogoraaka La Kolokolopua beaali golana sumai.

(Raja negeri kemudian mendengar Si Kura-kura bernyanyi, disuruh panggillah karena ia ingin membeli gula Si Kura-kura tersebut)

Sapadana aalia, kawa beapomea haragaana, La Kolokolopua amendeu aala kupa, tabeana bea aala mbololo.

(Setelah Raja membeli gulanya, sewaktu hendak membayar harganya, Si Kura-kura tidak mau menerima uang kecuali bertukar dengan gong)

Aalamo mbololo haragaana gola sumai.

(Raja memenuhi permintaan Kura-kura dan dibayarlah gula tersebut dengan sebuah gong)

Incia satotuuna mincuana gola, tabeana o raana La Ndokendoke.

(Padahal nyatanya bukan gula, melainkan darah Si Monyet)


Sakaaratea dala La Kalokolopua alingkaaka rambi o mbololona sumai temo alagu:

"Atidongu, atidongu, atidololo lolo!

Ukande-kande o bukuna rangamiu. 

Usumpu-sumpu o raana rangamiu".

(Sepanjang jalan Si Kura-kura memukul gongnya mengiringi lagunya:

"Dung, dung, dung dung dung!

Makan-makan tulang sesamamu;

Minum-minum darah sesamamu."


Sarangona lakina lipu a amaramo.

(Didengarlah oleh Raja Negeri tadi, merasa dirinya tertipu lalu ia marah)

Atumpu mia bemogoraakea La Kolokolopua.

(Disuruhlah orang untuk memanggil Si Kura-kura)

"Aipo La Kolokolopua sii amangapaalimo raa. Aipo mincuana gola".

("Jangan-jangan Kura-kura ini menjual darah, bukan gula" kata Raja Negeri)

Sarangona kakemba La Kolokolopua amaimo.

(Datanglah Si Kura-kura menghadap Raja Negeri)


Kawa aabakia, amangakumo kooni: "Mincuana gola, o raa!"

(Mengakulah Kura-kura bahwa sebenarnya bukan gula, tetapi darah dari Si Monyet)

Ahukumumea La Kolokolopua beasumbelea.

(Karena perbuatannya tersebut, Raja menjatuhkan hukuman "pancung leher" kepada Kura-kura)

Aundamo La Kolokolopua beatosumbele, maka tabeana beapopolango i paana lakina lipu.

(Kura-kura menerima keputusan Raja, tetapi kalau hukuman tersebut dijalankan dengan syarat Kura-kura berbantal di paha Raja.)

Apopolangomo i paana lakina lipu.

(Permintaan itu diterimma oleh Raja. Dibaringkanlah dan berbantal pada paha Raja)


Incia adodoa o borokona, incia asowo o baana La Kolokolopua.

(Sewaktu pedang Algojo hendak memancung leher Kura-kura, dengan segera Kura-kura memasukkan kepalanya ke dalam tempurungnya)

Sabutuna o kapulu kasumbelena sumai akanamo paana lakina lipu.

(Apa yang terjadi, pedang tersebut mengenai paha Raja Negeri hingg putus)

Lausaka amate o lakina lipu.

(Maka matilah Raja Negeri)

Tangkanapo.

(Sekian)

Open Comment
Close Comment

Post a Comment