Perilaku Organisasi - Jawaban Diskusi UT

Perilaku Organisasi - Jawaban Diskusi UT

Daftar Isi
Perilaku Organisasi - Jawaban Diskusi UT

Salah satu karakteristik organisasi adalah mempunyai tujuan yang ingin dicapai.  Namun seiring dengan bertumbuhnya organisasi,  selain mempunyai tujuan bersama, masing-masing anggota juga memiliki tujuan individu.  Adanya tujuan individu ini merupakan hal yang wajar apalagi dengan meningkatnya jumlah anggota organisasi. Namun  yang dikhawatirkan tujuan individu  dapat mengalihkan para anggota dari tujuan awal didirikan organisasi. Oleh sebab itu, Manajemen perlu melakukan study mengenai Perilaku Organisasi.

Tujuan mempelajari perilaku keorganisasian yang pertama adalah mendeskripsikan perilaku manusia : agar manajemen bisa mengenali,  mendiagnosis dan menjelaskan kejadian-kejadian, yang secara teratur dan prediktabel terjadi dalam sebuah organisasi. Mengenali kejadian dalam organisasi sangat bermanfaat bagi manajemen sebab bisa digunakan untuk mengidentifikasikan masalah,  mejelaskan apa yang terjadi dalam sebuah organisasi,  dan menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manajemen, sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan terhadap apa yang terjadi di dalam organisasi.

***

Salah satu dampak kelompok terhadap prilaku individu adalah: Deindividuation: hilangnya jati diri atau kepribadian seseorang ketika dirinya bergabung dengan sebuah kelompok. Jelaskan pendapat saudara, dan jangan lupa sertakan sumber referensinya.

Jawab:

Deindividuation merupakan salah satu dari 3 bentuk pengaruh kelompok terhadap perilaku dan kinerja individu. Menurut Orlando Behling, perilaku individu meskipun tidak gampang berubah, tetapi bisa juga dipengaruhi faktor lingkungan yakni faktor kelompok.

Ketika seseorang mengalami deindividuation, ia bisa melakukan tindakan-tindakan yang tidak mungkin dilakukannya jika yang bersangkutan sendirian. Contohnya, supporter klub bola di Indonesia yang melakukan kerusuhan bila tim yang didukungnya kalah. Secara individual, boleh jadi supporter tersebut memiliki keprbadian baik, namun ketika bergabung dalam kelompok terbentuklah cara berpikir kolektif yang sifatnya tidak rasional. 

Meskipun deindividuation seringkali bersifat destruktif, tetapi tidak selamanya demikian. Perilaku positif yang bisa muncul akibat deindividuation seperti aktivitas lembaga sosial atau lembaga keagamaan. Seringkali seseorang yang telah kehilangan jati dirinya, setelah bergabung dengan kelompok sosial atau kelompok keagamaan bisa kemudian bersama-sama terlibat dalam aktivitas positif yang meningkatkan kehidupan mereka dan masyarakat umum.

***

Apa manfaat komunikasi informal di dalam sebuah organisasi?

Jawab:

Untuk menghindari bias informasi, seharusnya aliran informasi mengikuti jalur formal sejalan dengan struktur organisasi yang ada. Namun, dalam praktik tidak semua informasi mengalir mengikuti jalur formal. Proses komunikasi kadang-kadang memiliki pola tersendiri di luar jalur formal dan bahkan efektivitasnya tidak jarang melebihi efektivitas komunikasi formal. 

Komunikasi yang mengalir diluar jalur formal disebut komunikasi informal. Terbentuknya komunikasi informal disebabkan karyawan merasa tidak puas dengan komunikasi formal. Karyawan kadang-kadang lebih percaya dengan informasi yang beredar di luar jalur resmi. Atau dengan kata lain, komunikasi formal kadang dianggap tidak cukup dan perlu didukung oleh komunikasi informal. 

Tipe komunikasi informal yang paling terkenal adalah grapevine (mendengar sesuatu bukan dari sumber resmi, tetapi dari dari desas-desus, kabar angin atau selentingan). Komunikasi grapevine mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa komunikasi grapevine tidak dapat dihilangkan. Bahkan sebaiknya manajer perlu memahami dan menggunakan grapevine sebagai pelengkap komunikasi formal.

***

Salah satu sisi gelap dari kekuasaaan adalah korupsi kekuasaan. Jelaskan :

1. Apa yang dimaksud dengan korupsi kekuasaan

Jawab

Korupsi kekuasaan (power corruption) merupakan bentuk penyelewengan kekuasaan yang mengarah pada tidak berjalannya fungsi kekuasaan sebagaimana mestinya. Korupsi kekuasaan bersumber dari kekuasaaan yang berlebihan. Kekuasaan berebih cenderung merugikan daripada memberi manfaat bagi organisasi. Dalam hal ini, kelas sosial yang tidak relevan dengan kepentingan organisasi.

2. Mengapa hal ini terjadi dan bagaimana cara menghindarinya

Jawab:

a) Korupsi kekuasaan terjadi tidak semata-mata bersumber pada diri pemimpin atau manager, tetapi juga disebabkan struktur organisasi dan perilaku para pengikutnya. Ada 4 penyebab korupsi kekuasaan oleh pimpinan yaitu:

  • Kepatuhan para bawahan yang terus-menerus. Hal ini menyebabkan muncul keyakinan bagi sang pemimpin bahwa keputusan-keputusannya tidak pernah keliPujian yang berlebihan. Praktik yang idkaukan bawahan dengan memberi pujian berlebih, ‘menjlat’ pimpinan, dan tidak berani mengatakan tidak atau berargumentasi dengan pimpinan bisa menjadikan pemimpin merasa selalu benar.
  • Memiki jarak dengan bawahan. Sistem dan struktur organisasi sering menjadika pimpinan terpisah dari bawahan, misalnya ruang kantor yang beda lantai, parker khusus, ruang makan terpisah merupakan symbol-simbol yang sengaja diciptakan untuk memperbesar kekuasaan pimpinan dan meningkatkan legitimasinya.
  • Akses sumber daya tanpa tanggung jawab yang jelas. Hal ini akan memperkuat pandangan pimpinan bahwa dirinya adalah orang special, patut mendapat perlakuan khusus dan berada di luar jangkauan aturan yang ada.

b) Mengatasi korupsi kekuasaan bukan pekerjaan mudah. Meski agak sulit dilakukan, namun ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, yaitu:

  • mengurangi kebergantungan bawahan terhadap pimpinatmya. Jika gaji, promosi, dan/atau karir para bawahan bisa diukur secara objektif maka keterlibatan pimpinan dalam menentukan ketiga hal tersebut menjadi berkurang. Hal ini akan berarti pula pimpinan tidak mudah mengintervensi dan memaksakan kehendaknya kepada bawahan.
  • mengubah budaya dan struktur organisasi merupakan solusi jangka panjang. Perubahan ini dimaksudkan agar orientasi organisasi bukan lagi kepada individu para pimpinan, tetapi kepada kinerja, produktivitas, dan layanan konsumen yang lebih baik.

***

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih desain struktur organisasi adalah Lingkungan organisasi. Jelaskan!

Jawab

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Lingkungan merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh karena daya saing dari pihak luar pasti akan mendorong semangat suatu organisasi untuk bisa lebih maju. 

Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis. Yaitu tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin dapaat mempengaruhi organisasi. 

Adapun organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungannya yang sangat dinamis, yaitu peraturan pemerintah cepat berubah dan mempengaruhi bisnis mereka, adanya pesaing baru, dan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. 

Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan mencoba meminimalkan dampak tersebut.

***

Jelaskan pengaruh perbedaan budaya terhadap perilaku kerja?

Jawab:

Budaya masyarakat sesungguhnya tidak lepas dari orientasi nilai masyarakat tersebut. Masing-masing masyarakat memunyai orientasi nilai yang berbeda. Sebagai contoh, ketika berhadapan dengan isu lingkungan alam, sekelompok masyarakat cenderung lebih pasrah pada alam; sementara kelompok yang lain memilih berharmoni dengan alam dan kelompok yang lain lagi bahkan cenderung ingin menguasai alam. Kecenderungan seperti ini pada umumnya tidak terjadi hanya dalam waktu pendek, tetapi berlangsung dalam waktu lama dan persisten. Itulah sebabnya cara berpikir masarakay tertentu berbeda dengan cara berpikir masarakat lainnya yang berakibat budaya mereka pun berbeda. Akibat dari perbedaan tersebut misalnya masyarakat Indonesia cenderung memilih struktur organisasi yang layernya tinggi berjenjang daripada masyarakat Amerika karena masyarakat Indonesia lebih beroerientasi hubungan dibandingkan masyarakat Amerika yang berorientasi tugas. Bagi masyarakat Indonesia yang penting siapa orangnya dulu bukan tugasnya, tetapi bagi masyarakat Amerika yang penting tugasnya telah dinyatakan dengan jelas dan orangnya menyusul.

Open Comment
Close Comment

Post a Comment